Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Gratis Pengiriman
Voucher Sign up Rp 50,000
Banyak orang mengira tidur lama selalu baik untuk tubuh. Padahal, ada beberapa penyebab tidur berlebihan yang justru bisa menjadi tanda gangguan kesehatan. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah oversleeping, yaitu saat tubuh membutuhkan waktu tidur lebih panjang dari normal dan membuat Anda tetap merasa lelah setelah bangun.
Artikel ini akan membahas faktor yang memicu tidur berlebihan, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis, sekaligus cara mengatasinya. Dengan memahami penyebabnya, Anda bisa lebih mudah mengatur pola tidur dan menjaga tubuh tetap sehat.
Tidur yang terlalu lama atau oversleeping tidak muncul tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang bisa memicunya, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis tertentu. Berikut penjelasannya:
1. Gaya Hidup yang Memicu Tidur Berlebihan
Kurang tidur di malam hari sering menjadi penyebab utama seseorang merasa mengantuk berlebihan di siang hari. Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), orang dewasa idealnya membutuhkan 7-8 jam tidur setiap malam. Namun, sekitar 20% orang dewasa tidak mencapai waktu tidur tersebut.
Jam kerja yang tidak teratur, kewajiban pribadi, atau kondisi kesehatan tertentu bisa membuat waktu istirahat berkurang. Jika berlangsung terus-menerus, tubuh akan mencoba “membayar utang tidur” dengan tidur lebih lama, sehingga memicu kebiasaan tidur berlebihan.
2. Faktor Psikologis
Gangguan psikologi seperti depresi juga dapat memengaruhi pola tidur. Rasa lelah, sulit konsentrasi, hingga kantuk berlebihan di siang hari adalah gejala umum yang dialami penderita depresi. Kondisi ini dapat menyebabkan oversleeping atau tidur yang terasa tidak menyegarkan.
Selain itu, kecemasan berlebih sering membuat kualitas tidur menurun dan mendorong kebutuhan tidur lebih panjang.
3. Faktor Medis & Kesehatan
Beberapa gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan narcolepsy bisa memicu kantuk berlebihan. Sleep apnea, misalnya, membuat pernapasan berhenti sementara saat tidur, sehingga kualitas istirahat terganggu. Narcolepsy adalah kondisi neurologis yang menyebabkan penderitanya bisa tertidur tiba-tiba di waktu yang tidak tepat.
Selain itu, efek samping obat tertentu, seperti antidepresan, antihistamin, atau obat penurun tekanan darah, juga dapat membuat tubuh lebih mudah mengantuk. Konsultasi dengan dokter penting untuk menyesuaikan dosis atau mengganti obat bila kantuk berlebihan.
Bagaimana Cara Mengatasi Tidur Berlebihan?
Cara mengatasi oversleeping sangat bergantung pada penyebabnya. Jika dipicu kondisi medis, tentu perlu ditangani dengan pemeriksaan dan rekomendasi dokter. Namun, untuk banyak kasus lainnya, perubahan gaya hidup sederhana bisa membantu mengurangi penyebab tidur berlebihan, seperti:
Atur Pola Makan Sehat Konsumsi makanan seimbang dengan nutrisi lengkap dapat membantu menjaga energi sepanjang hari, sehingga tubuh tidak merasa terlalu letih.
Batasi Kafein dan Alkohol Kafein bisa mengganggu jam tidur, sedangkan alkohol sering membuat tidur tidak nyenyak. Mengurangi keduanya akan membantu pola tidur lebih stabil.
Rutin Berolahraga Aktivitas fisik teratur membantu tubuh lebih bertenaga di siang hari dan membuat tidur malam lebih lelap.
Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman Gunakan pencahayaan redup, suhu kamar yang sejuk, serta perlengkapan tidur yang mendukung kenyamanan. Bantal dan kasur yang tepat dapat memberi kualitas tidur yang jauh lebih baik.
Buat Rutinitas Tidur Teratur Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari membantu tubuh memiliki ritme alami yang lebih sehat, sehingga Anda tidak lagi bergantung pada tidur berlebihan.
Relaksasi Sebelum Tidur Mandi air hangat, melakukan peregangan ringan, atau mendengarkan musik tenang dapat membuat tubuh lebih rileks dan siap beristirahat.
Setelah memahami berbagai penyebab tidur berlebihan dan cara mengatasinya, Anda bisa mulai menyesuaikan gaya hidup agar tidur lebih teratur dan berkualitas. Oversleeping bukan hanya sekadar tidur terlalu lama, tetapi juga sinyal bahwa tubuh membutuhkan perhatian lebih.
Hal penting yang sering terlupakan adalah kenyamanan saat beristirahat. Perlengkapan tidur yang tepat dapat membantu tubuh rileks dan mendukung tidur yang sehat. Di Sleep & Co., Anda bisa menemukan pilihan perlengkapan tidur dari brand ternama seperti King Koil, Serta, TEMPUR®, hingga Florence. Semuanya dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal.
Kunjungi website Sleep & Co. untuk melihat koleksi lengkapnya dan temukan perlengkapan tidur yang bisa membantu Anda merasakan kualitas istirahat terbaik setiap malam.
FAQ
1. Apa penyebab tidur berlebihan?
Penyebab tidur berlebihan bisa berasal dari gaya hidup tidak teratur, depresi, gangguan tidur seperti sleep apnea dan narcolepsy, hingga efek samping obat tertentu.
2. Apakah tidur berlebihan berbahaya bagi kesehatan?
Ya. Oversleeping dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, sakit jantung, hingga gangguan konsentrasi dan suasana hati.
3. Berapa lama durasi tidur yang ideal bagi orang dewasa?
Menurut American Academy of Sleep Medicine, orang dewasa membutuhkan 7–8 jam tidur setiap malam untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
4. Bagaimana cara mengatasi tidur berlebihan?
Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain menjaga pola makan, rutin berolahraga, membatasi kafein dan alkohol, serta membuat jadwal tidur teratur dengan lingkungan tidur yang nyaman.
5. Kapan harus ke dokter jika sering tidur berlebihan?
Segera konsultasikan ke dokter jika oversleeping berlangsung terus-menerus, disertai gejala seperti kelelahan ekstrem, kesulitan bernapas saat tidur, atau kantuk berlebih di siang hari.
Konsultasi Kebutuhan Anda dengan Kami
Dapatkan produk sesuai kebutuhan Anda & promo spesial lainnya